Jakarta – Nahdlatul Ulama (NU), sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memilih untuk tidak mengadopsi kalender Hijriyyah global dalam penentuan awal bulan Hijriyyah. Keputusan ini bukan tanpa alasan, melainkan didasarkan pada kajian fikih dan ilmu falak yang telah menjadi pedoman NU dalam menentukan kalender Islam di Indonesia.
Rasionalisasi Fikih dan Ilmu Falak
Dalam perspektif ilmu fikih, NU berpegang pada prinsip rukyat (pengamatan hilal) dan hisab (perhitungan astronomi) dalam menentukan awal bulan Hijriyyah. NU menegaskan bahwa dalam fikih, kesaksian rukyat memiliki otoritas yang kuat dalam penentuan awal bulan, sebagaimana yang telah diterapkan sejak zaman Rasulullah SAW.
Selain itu, dari sudut pandang ilmu falak, NU menggunakan metode hisab imkanur rukyat (kemungkinan rukyat), yang mempertimbangkan faktor visibilitas hilal di wilayah Indonesia. NU tidak serta-merta menggunakan kalender global karena perbedaan letak geografis setiap negara dapat mempengaruhi kemungkinan terlihatnya hilal.
Pedoman NU dalam Konteks Kebangsaan
Dalam konteks kebangsaan, NU juga mempertimbangkan faktor sosial dan kedaulatan dalam menentukan awal bulan Hijriyyah. Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki sistem penentuan awal bulan Hijriyyah yang telah disepakati bersama oleh pemerintah, ormas Islam, dan ahli falak. NU berpartisipasi aktif dalam sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama untuk memastikan kesepahaman dalam penentuan kalender Islam nasional.
Dengan tidak mengadopsi kalender Hijriyyah global, NU ingin menjaga kesatuan umat Islam di Indonesia agar tidak terjadi perbedaan yang signifikan dalam menjalankan ibadah, seperti awal Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Keputusan ini juga mencerminkan komitmen NU dalam menjaga harmoni keberagamaan di Indonesia.
Kesimpulan
Pilihan NU untuk tidak menerapkan kalender Hijriyyah global didasarkan pada pertimbangan fikih dan ilmu falak yang matang, serta memperhatikan konteks kebangsaan Indonesia. Dengan metode rukyat dan hisab imkanur rukyat, NU berupaya memastikan bahwa penentuan awal bulan Hijriyyah dilakukan dengan akurat dan sesuai dengan kondisi di Indonesia. Pendekatan ini diharapkan dapat terus menjaga persatuan umat Islam di tanah air.
Komentar