Mahasiswa KKN Unanda di Wotu Gelar Dialog Lingkungan dan Tanam 400 Mangrove di Hari Sumpah Pemuda

Daerah829 Dilihat

Wotu, Luwu Timur – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler Universitas Andi Djemma (Unanda) angkatan XXXIX di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, melaksanakan program kerja di tingkat kecamatan dengan fokus pada pelestarian lingkungan. Kegiatan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 2 hingga 3 November 2024, bertempat di wisata pantai Desa Balo-Balo. Acara ini mengusung dua kegiatan utama, yakni dialog lingkungan dan penanaman mangrove, bekerja sama dengan pemerintah desa, Karang Taruna Desa Balo-Balo, dan komunitas Semangrove.

Kegiatan dimulai dengan dialog lingkungan bertema “Jangan Biarkan Pohon Mati Tanpa Pengganti.” Dialog ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman, yaitu Abdul Malik Saleh, S.T., Direktur Yayasan Bumi Sawerigading yang bergerak di bidang pengolahan sampah, dan Muh Raf iniqi, Sekretaris Semangrove, yang fokus pada pelestarian mangrove. Kedua narasumber membahas pentingnya konservasi alam, khususnya di wilayah pesisir, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga lingkungan.

Keesokan harinya, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman 400 bibit mangrove di pesisir pantai Desa Balo-Balo. Penanaman ini dihadiri oleh Camat Wotu, mahasiswa KKN Unanda se-Kecamatan Wotu, serta masyarakat setempat.

Idul, Koordinator Kecamatan Wotu KKN Unanda angkatan XXXIX menyampaikan, Aksi ini bertujuan untuk mengurangi abrasi yang semakin parah di pantai Balo-Balo.

“Ini adalah upaya kita menjaga lingkungan sekitar Desa Balo-Balo yang semakin terdampak abrasi,” ujarnya

Ketua Semangrove, Addy Rey, berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi seremonial, tetapi juga dapat mendorong masyarakat dan pemerintah desa untuk turut berperan dalam menjaga dan merawat pohon mangrove yang telah ditanam.

“Kami berharap pasca penanaman mangrove ini, masyarakat dan pemerintah desa bisa aktif menjaga tanaman ini dari hama dan gangguan lainnya,” tuturnya.

Aksi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan di wilayah pesisir, khususnya dalam upaya mengatasi ancaman abrasi pantai di Desa Balo-Balo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *