Konsep Mengenal Tuhan: Man ‘Arafa Nafsahu Faqad ‘Arafa Rabbahu

Opini52 Dilihat

Pernahkah kita bertanya-tanya, siapa sebenarnya diri kita? Mengapa kita ada di dunia ini? Pertanyaan seperti ini bukan sekadar renungan kosong, melainkan panggilan untuk memahami diri lebih dalam. Dalam Islam, ada sebuah ungkapan yang berbunyi: “Man ‘Arafa Nafsahu Faqad ‘Arafa Rabbahu” Artinya: Siapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya.” Maknanya cukup mendalam, karena perjalanan mengenal Tuhan dimulai dari memahami daripada diri sendiri.

Namun, bagaimana sebenarnya cara mengenal diri?

Proses ini bukan hanya sekadar mengenali fisik atau identitas sosial kita. Lebih dari itu, ini adalah suatu upaya untuk memahami hati, menyadari kelemahan dan kelebihan kita, serta mencari maknawi di balik setiap pengalaman yang kita lalui. Saat kita, menyadari bahwa kita bukanlah makhluk yang selalu kuat, tidak selalu benar dan sering kali merasa rapuh, di situlah kita mulai menyadari bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur kehidupan ini.

Hidup sering kali, menghadapkan kita pada berbagai situasi yang memicu refleksi diri. Ketika kesedihan melanda, kita mencari penghiburan. Saat merasa hampa, kita berusaha menemukan makna dalam renungan. Dan ketika dihadapkan pada ketidakpastian, akan tetapi ketika kita butuh pegangan. Dari sinilah, kita mulai memahami bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar logika dan keinginan manusia itu, ada Tuhan yang selalu menyertai kita dalam setiap langkah demi langkah berpijak.

Mengenal Tuhan, bukan hanya tentang kita tahu dan mengetahui nama dan sifat-Nya secara teori. Lebih dari sekedar itu, Ia pastinya adalah tentang bagaimana kita merasakan kehadiran tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari dengan menebarkan kebaikan, melatih kesabaran dan menjaga teguh rasa syukur.

Hingga pada akhirnya, perjalanan mengenal Tuhan membawa kita ke alam bawah sadar bahwa, mengenal tuhan adalah sesuatu yang sangat personal dan mendalam butuh dimensi dan ruang tersendiri untuk menemukan dan semua itu jawabannya adalah mengenal diri sendiri. Bukan hanya tentang menjalankan ibadah, tetapi juga tentang bagaimana kita hidup dengan penuh kesadaran bahwa setiap keputusan, setiap langkah, dan setiap interaksi dengan orang lain di luar sana adalah bagian dari hubungan kita dengan Tuhan.

Ketika kita benar-benar mengenal diri sendiri, kita bukan hanya menemukan jati diri, tetapi juga menemukan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, dimana wajah kita menghadap disitu wajah tuhan menatap. Allahu a’lam bissawab.

Komentar