Jakarta – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) bersama Kementerian Agama (Kemenag) berkolaborasi untuk memperkuat toleransi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi berbasis keluarga.
Salah satu langkah utama dalam program ini adalah pengembangan majelis taklim di desa. Tidak hanya berfungsi sebagai pusat pembelajaran agama, majelis taklim juga diarahkan menjadi sarana pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat desa. Dengan demikian, diharapkan masyarakat tidak hanya mendapatkan ilmu keagamaan tetapi juga keterampilan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Selain itu, program ini juga mencakup upaya pemberantasan buta huruf Al-Quran di pedesaan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keagamaan masyarakat, sekaligus memperkuat semangat keberagaman dan toleransi antarumat beragama.
Menteri Desa PDT dan Transmigrasi menyampaikan bahwa pendekatan ini merupakan strategi nyata dalam membangun desa yang harmonis dan sejahtera. Sementara itu, Menteri Agama menegaskan bahwa keberagaman merupakan aset bangsa yang harus dijaga dengan edukasi dan program inklusif seperti ini.
Dengan adanya sinergi antara Kemendes PDT dan Kemenag, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat desa, menciptakan lingkungan yang damai, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis keluarga secara berkelanjutan.
Komentar