Kemenag Gelar Rakor Nasional MA Plus Keterampilan di Depok, Fokus pada Relevansi Lulusan dengan Dunia Kerja

Nasional53 Dilihat

Depok – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Nasional Madrasah Aliyah (MA) Plus Keterampilan di Depok, 20–22 Desember 2025. Agenda ini menitikberatkan pada peningkatan relevansi lulusan MA Plus Keterampilan dengan kebutuhan industri dan dunia kerja (Iduka).

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, menegaskan pentingnya pembekalan empat keterampilan utama bagi peserta didik agar mampu menghadapi tantangan abad 21.

“Empat keterampilan itu adalah critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreativitas), communication (komunikasi), dan collaboration (kolaborasi),” ujarnya di Depok, Kamis (21/8/2025).

Menurutnya, program keterampilan di madrasah, termasuk Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri (MAKN), harus memperhatikan kebutuhan Iduka dan masyarakat. Jika tidak, pendidikan vokasi yang diselenggarakan akan kehilangan relevansinya.

Guru Besar Psikologi ini juga menekankan perlunya penguatan kerja sama melalui MoU dengan Kementerian/Lembaga Negara, Balai Diklat, serta Lembaga Sertifikasi. Langkah tersebut bertujuan memperbaiki proses penyelenggaraan pendidikan vokasi dan penempatan lulusan.

“Yang pasti adalah keberadaan pedoman dan juknis yang mengatur. Penyusunan pedoman kerja sama bisa menggunakan skema TEFA (Teaching Factory). Peserta didik juga harus dibekali keterampilan entrepreneur,” tambahnya.

Lebih lanjut, Nyayu Khodijah menekankan pentingnya evaluasi terhadap MA Plus Keterampilan yang ada, termasuk kategori kelayakan dari aspek sarana prasarana, guru, hingga manajemen pengelolaan.

Selain itu, tracer study harus dilakukan untuk memantau arah lulusan MA. “Ini membutuhkan bantuan Kepala Madrasah, termasuk kerja sama dengan Kanwil dalam menyusun peta kebutuhan tiap daerah,” jelasnya.

Dihadiri Sejumlah Pejabat Kemenag

Rakor Nasional ini terselenggara atas kerja sama Kelompok Kerja MA Plus Keterampilan dengan Direktorat KSKK Madrasah. Acara berlangsung selama tiga hari dan turut dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya:

  • Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al-Asyhar
  • Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi, Abdul Basit
  • Kasubdit Bina Guru MA/MAK, Suwardi
  • Kasubdit Pendidikan Vokasi dan Inklusi, Anis Masykhur

Dengan adanya Rakor ini, Kemenag berharap pendidikan vokasi di madrasah dapat semakin relevan, terarah, dan mampu menjawab kebutuhan industri serta masyarakat di era global.

Komentar