Kapurung: Kuliner Wajib Saat Buka Puasa di Luwu Raya

Kuliner58 Dilihat

Saat bulan Ramadan tiba, masyarakat Luwu Raya memiliki tradisi berbuka puasa yang khas dan tak tergantikan. Salah satu menu yang selalu hadir di setiap meja makan adalah kapurung. Tanpa hidangan ini, buka puasa terasa kurang lengkap bagi masyarakat setempat.

Kapurung bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Luwu Raya. Hidangan khas berbahan dasar sagu ini disajikan dengan kuah ikan, sayuran, dan aneka pelengkap yang menggugah selera. Teksturnya yang kenyal berpadu dengan cita rasa gurih dan segar menjadikannya favorit setiap kali berbuka puasa.

Selain kenikmatannya, kapurung juga kaya akan manfaat. Kandungan karbohidrat dari sagu memberikan energi yang cukup setelah seharian berpuasa. Ditambah dengan protein dari ikan serta vitamin dari sayur-sayuran, kapurung menjadi pilihan menu sehat dan bergizi.

Tidak hanya itu, kapurung juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Menyantap hidangan ini bersama keluarga atau tetangga saat berbuka puasa mencerminkan kebersamaan dan kekeluargaan yang erat dalam masyarakat Luwu Raya. Di banyak rumah, kapurung sering dimasak dalam porsi besar dan dibagikan kepada tetangga sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian sesama.

Keberadaan kapurung dalam tradisi berbuka puasa masyarakat Luwu Raya menunjukkan bahwa kuliner bukan sekadar soal rasa, tetapi juga tentang sejarah, kebersamaan, dan nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Maka, tak heran jika bagi masyarakat Luwu Raya, berbuka puasa tanpa kapurung terasa kurang sah.

Dengan segala keistimewaannya, kapurung tetap menjadi hidangan yang selalu dinantikan setiap Ramadan. Jadi, bagi siapa pun yang ingin merasakan atmosfer berbuka puasa ala masyarakat Luwu Raya, menikmati kapurung adalah pilihan yang tepat.

Komentar