Coba bayangkan, sebuah daerah yang awalnya damai dan ekonominya terus berkembang tiba-tiba terpuruk hanya karena konflik SARA. Investor pergi, bisnis-bisnis tutup, dan banyak orang kehilangan mata pencaharian. Tentu ini bukan sesuatu yang kita inginkan, bukan?
Di zaman sekarang, kestabilan ekonomi sangat bergantung pada keamanan dan kerukunan masyarakat. Begitu konflik SARA muncul, kepercayaan terhadap suatu daerah langsung menurun. Para pengusaha dan investor akan berpikir dua kali sebelum menanamkan modalnya di tempat yang dianggap rawan. Akibatnya, yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat sendiri.
Sayangnya, isu SARA kerap kali dijadikan alat untuk kepentingan tertentu, terutama menjelang pemilu atau pengambilan kebijakan penting. Alih-alih menjadi kekuatan, perbedaan malah dijadikan pemicu perpecahan. Ini bukan hanya merusak hubungan sosial, tetapi juga bisa menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Mulailah dengan tidak mudah terprovokasi oleh berita yang belum jelas kebenarannya. Gunakan media sosial dengan bijak, jaga sikap saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari, dan dukung kebijakan yang mempererat persatuan. Jika kita bisa menjaga keharmonisan, maka ekonomi pun akan ikut berkembang.
Intinya disini, kita semua punya peran dalam menjaga persatuan. Jangan sampai isu SARA dibiarkan berlarut-larut, karena bukan hanya kedamaian yang terancam, tetapi juga masa depan ekonomi kita!
Komentar