MAKASSAR – Forum Komunikasi Pemuda (FKP) Luwu Utara bersama sejumlah mahasiswa menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Provinsi Sulawesi Selatan pada Kamis, 10 Juli 2025.
Pertemuan tersebut membahas kondisi memprihatinkan infrastruktur jalan Sabbang–Tallang Sae serta persoalan banjir yang kerap melanda beberapa wilayah di Luwu Utara.
Dalam forum itu, Ketua FKP Luwu Utara, Rajab, menyampaikan secara tegas kondisi darurat yang terjadi di jalur Sabbang–Rongkong–Seko. Ia mengungkapkan bahwa kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki telah mengancam keselamatan masyarakat dan menghambat aktivitas perekonomian warga.
“Kondisi jalan yang rusak parah ini bukan hanya menyulitkan akses warga, tapi juga telah menghambat mobilitas ekonomi dan pelayanan sosial. Ini harus menjadi prioritas pemerintah provinsi, termasuk Gubernur Sulawesi Selatan,” tegas Rajab.
Selama beberapa bulan terakhir, kondisi jalan yang menghubungkan sejumlah kecamatan seperti Sabbang, Rongkong, dan Seko makin memburuk. Bahkan kendaraan roda dua maupun roda empat kesulitan melintas. Mirisnya, hingga pertengahan Juli 2025, belum ada upaya konkret dari Dinas Bina Marga Provinsi Sulsel untuk melakukan perbaikan.
FKP bersama mahasiswa menuntut adanya solusi menyeluruh baik jangka pendek maupun jangka panjang. Mereka mendesak pemerintah agar tidak hanya memberikan janji, namun juga realisasi nyata dalam bentuk aksi di lapangan.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Dinas Bina Marga menyatakan akan memberikan perhatian khusus terhadap persoalan infrastruktur di Luwu Utara. Sementara itu, Komisi D DPRD Sulsel menegaskan komitmen mereka untuk terus mengawasi dan mendorong percepatan penyelesaian proyek infrastruktur di wilayah tersebut.
RDP tersebut juga menghasilkan beberapa poin penting sebagai bentuk komitmen dan rekomendasi tindak lanjut, antara lain:
- Pengadaan bronjong di Desa Parara, Kecamatan Sabbang, dengan estimasi waktu progres kedatangan 7 hari.
- Pengadaan alat berat untuk wilayah Kecamatan Rongkong guna mempercepat perbaikan jalan rusak.
- Perbaikan akses jalan dan jembatan penghubung enam desa di wilayah Kecamatan Seko.
- Penanganan khusus terhadap banjir yang sering melanda Kecamatan Malangke.
FKP Luwu Utara menegaskan bahwa perjuangan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bagian dari tanggung jawab moral generasi muda terhadap keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami tidak ingin ini berhenti di forum. Kami ingin ada realisasi. Jalan adalah nadi kehidupan. Jika ini terus dibiarkan rusak, maka nyawa dan ekonomi masyarakat dipertaruhkan,” tutup Rajab.









Komentar