Presiden Prabowo Lepas Ekspor Perdana 1.200 Ton Jagung dari Kalbar ke Malaysia

Nasional66 Dilihat

Bengkayang — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi melepas ekspor perdana jagung sebanyak 1.200 ton dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, ke Kuching, Malaysia, pada Kamis (5/6/2025). Momen ini menjadi tonggak bersejarah dalam upaya pemerintah mendorong kemandirian pangan nasional dan memperluas akses pasar internasional bagi produk pertanian Indonesia.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyatakan apresiasinya terhadap keberhasilan ekspor perdana ini. Ia menekankan bahwa langkah strategis ini akan diperkuat melalui pengembangan 80 ribu koperasi desa di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari upaya membangun rantai produksi dan suplai yang lebih kuat dan berkelanjutan.

“Hari ini kita lepas ekspor perdana kita ke negeri tetangga, bagus itu. Ini akan menjadi momentum ke depan, dengan koperasi desa yang terus kita kembangkan dan sinergikan,” ujar Presiden Prabowo dalam sambutannya saat juga meresmikan pembangunan 18 gudang Polri di 12 provinsi serta Gudang Dryer Jagung milik PT Pangan Merah Putih.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa seluruh langkah ini bermuara pada tujuan besar: kesejahteraan rakyat, dengan ketersediaan pangan yang terjangkau dan bergizi.

“Harga pangan harus terjangkau oleh rakyat, nilai tukar petani dan nelayan harus naik. Kita ingin seluruh rakyat makan dengan baik, cukup protein. Insyaallah kita akan capai masyarakat adil, makmur, dan gemah ripah loh jinawi,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangannya mengungkapkan bahwa ekspor jagung ini merupakan bagian dari permintaan besar Malaysia sebesar 240 ribu ton per tahun, dengan permintaan awal 20 ribu ton per bulan.

“Hari ini kita lepas secara bertahap. Dari Kalbar 1.200 ton, NTB 20 ribu ton, dan Gorontalo 27 ribu ton. Jadi totalnya sekitar 50 ribu ton bulan ini,” jelas Mentan Amran.

Ia juga menekankan bahwa pelepasan ekspor dari Bengkayang ini merupakan yang pertama dalam sejarah kabupaten tersebut. Keberhasilan ini disebutnya sebagai buah kolaborasi lintas sektor dan hasil nyata dari gagasan besar Presiden Prabowo.

“Insyaallah pangan kita kuat. Stok beras kita kini tertinggi dalam 50 tahun, mencapai 4 juta ton. Indonesia makin siap jadi lumbung pangan dunia,” pungkasnya.

Ekspor jagung perdana ini tidak hanya menjadi pencapaian regional, tetapi juga simbol kuat transformasi pertanian Indonesia. Melalui kerja sama yang solid antara pemerintah pusat, daerah, petani, dan pelaku usaha, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mengamankan ketahanan pangan domestik sekaligus memperkuat posisi di pasar ekspor global.

Komentar