Ceramah Tarawih: Kekuatan dan Keutamaan Zakat

Keagamaan, Opini43 Dilihat

“Malam Ke-20 Ramadhan di Masjid Nurul Jalil Penggoli Kota Palopo”.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dzat, yang telah menganugerahkan kepada kita nikmat yang tak terhitung jumlahnya, yakni nikmat iman, nikmat Islam, serta kesehatan yang memungkinkan kita hadir dan berkumpul di bulan penuh keberkahan ini, bulan Ramadan. Sebuah bulan istimewa yang dipenuhi rahmat, ampunan, dan kesempatan luar biasa untuk terbebas dari siksa neraka.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga beliau, para sahabat, dan kita semua yang berusaha meneladani ajarannya hingga akhir hayat.

Hadirin yang dirahmati Allah Swt,

Di malam yang mulia ini, izinkan saya mengajak kita semua, merenungi salah satu ajaran penting dalam Islam, yang sering kali terlupakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu zakat. Zakat bukan sekadar memberikan sebagian harta kepada orang lain. Ia adalah ibadah, tanggung jawab sosial, dan wujud kasih sayang kita kepada sesama.

Malam ini, mari kita bahas tiga hal utama terkait zakat:

1. Apa sebenarnya zakat itu?

2. Mengapa zakat menjadi sangat penting di bulan Ramadan?

3. Manfaat apa yang bisa kita raih jika kita menunaikan zakat di bulan penuh berkah ini?

Pertama, mari kita pahami makna zakat.
Zakat adalah kewajiban untuk menyisihkan sebagian harta yang kita miliki, lalu memberikannya kepada orang yang berhak. Secara umum, zakat terdiri dari tiga bentuk:

Zakat Fitrah, yaitu zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim sebelum salat Idul Fitri, sebagai bentuk penyucian diri setelah sebulan berpuasa.

Zakat Mal, zakat atas kekayaan yang dimiliki, seperti emas, perak, uang, hasil pertanian, hewan ternak, dan usaha perdagangan, dengan ketentuan tertentu.

Infaq, yaitu pemberian harta secara sukarela di jalan Allah, tanpa syarat tertentu. Walau tidak wajib, infaq memiliki nilai pahala besar di sisi Allah.

Lalu, mengapa zakat sangat dianjurkan di bulan Ramadan?

Pertama, karena zakat merupakan salah satu dari lima pilar utama dalam Islam, sejajar dengan syahadat, shalat, puasa, dan haji. Artinya, zakat bukan pilihan, melainkan kewajiban. Sebagaimana, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Buniyal-Islāmu ‘alā khamsin: syahādati an lā ilāha illallāh wa anna Muḥammadan rasūlullāh, wa iqāmis-shalāh, wa ītā’iz-zakāh, wa shaumi Ramaḍān, wa ḥaj-jil-bait.”

Artinya:
“Islam dibangun atas lima perkara: syahadat bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadan, dan menunaikan haji.” (HR. Bukhari no. 8) dan Muslim no. 16)

Kedua, melalui zakat, kita menunjukkan empati dan kasih kepada mereka yang membutuhkan. Allah telah menetapkan bahwa dalam harta kita ada hak orang lain, baik yang meminta maupun yang malu untuk meminta. Sebagaimana firman Allah Swt, dalam kalamnya:

Wa fī am-wā-li-him ḥaq-qun lis-sā-i-li wal-maḥ-rūm”.

Terjemahnya:
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta.” (QS. Adz-Dzariyat: 19).

Ketiga, zakat tidak akan membuat kita miskin. Bahkan sebaliknya, harta yang dizakatkan akan membawa keberkahan, menambah rezeki, dan menjauhkan kita dari musibah. Rasulullah telah menegaskan, bahwa harta tidak akan berkurang karena sedekah. Rasulullah saw, bersabda:

“Mā naqaṣat ṣadaqatun min māl”.

Artinya:
Harta tidak akan berkurang karena sedekah.” (HR. Muslim, no. 2588).

Lalu, apa manfaat zakat di bulan Ramadan?

Pertama, zakat menyucikan harta dan hati. Dengan mengeluarkan zakat, kita membersihkan harta kita dari hak orang lain, menjadikannya halal dan penuh berkah. Sekaligus, kita membersihkan jiwa dari sifat kikir, serakah, dan menumbuhkan empati sosial.

Kedua, zakat di bulan Ramadan membawa peluang besar meraih malam Lailatul Qadar, malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa tahu, zakat yang kita tunaikan menjadi sebab kita meraih kemuliaan malam itu.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah Swt,

Ramadan ini menjadi momentum emas untuk memperbanyak amal kebaikan. Mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menunaikan zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal bagi yang sudah mencapai syarat. Dengan zakat, kita membantu meringankan beban saudara-saudara kita. Kita juga, memperkuat rasa kebersamaan dan membuktikan bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Mungkin hanya ini, yang bisa kami sampaikan, karena waktu yang terbatas, sampai disini-lah ceramah kita,  mudah-mudahan ada manfaatnya, untuk kita semuanya, terkhusus yang menyampaikan, terimakasih atas perhatiannya.

Sebagai penutup, mari kita merenung bersama, sudahkah kita menghitung dan menyalurkan zakat kita dengan benar? Jangan sampai harta, yang kita kumpulkan dengan susah payah justru menjadi beban di akhirat kelak, karena kita lalai menunaikannya.

Semoga Allah Swt. menjadikan kita semua, pribadi yang amanah, murah hati, dan peduli terhadap sesama. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.

Wallahul Muafiq Ila Aquamit Thoriq.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar