Luwu Utara — Pemerintah Kabupaten Luwu Utara terus menunjukkan komitmen kuat dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui kolaborasi dengan para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Hal ini ditegaskan langsung oleh Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, dalam rapat koordinasi bersama 35 pendamping PKH yang berlangsung pada Selasa (2/7/2025).
Dalam arahannya, Bupati Andi Rahim menyoroti pentingnya peran aktif para pendamping PKH dalam memutus rantai kemiskinan dan mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah. Salah satu program prioritas yang diandalkan adalah Sekolah Rakyat, sebagai wadah pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Saya berharap teman-teman PKH mendampingi masyarakat dengan maksimal. Kita punya peran besar dalam memutus rantai kemiskinan dengan mendorong anak-anak masuk Sekolah Rakyat,” ujar Andi Rahim.
Bupati juga menekankan perlunya sinergi lintas sektor, optimalisasi potensi lokal, serta penciptaan peluang ekonomi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Sosial Luwu Utara, Ari Setiawan, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 17.035 kepala keluarga penerima manfaat (KPM) PKH yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan. Namun, jumlah pendamping yang terbatas masih menjadi tantangan, terutama di kecamatan yang belum memiliki pendamping khusus.
“Meskipun ada kecamatan yang belum memiliki pendamping, hal itu tidak menyurutkan semangat teman-teman untuk tetap menjalankan tugas pendampingan,” jelas Ari.
Sebaran KPM PKH di Kabupaten Luwu Utara:
- Sabbang Selatan: 1.617
- Sabbang: 1.550
- Baebunta: 1.521
- Baebunta Selatan: 933
- Malangke Barat: 1.320
- Malangke: 1.442
- Mappedeceng: 1.154
- Masamba: 1.231
- Sukamaju: 1.428
- Sukamaju Selatan: 901
- Tanalili: 1.305
- Rongkong: 376
- Seko: 1.013
Selain mendampingi penerima manfaat, para pendamping PKH juga bertugas menyalurkan program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dan aktif menjaring anak-anak dari keluarga miskin untuk mengikuti program Sekolah Rakyat.
Sebagai bentuk nyata komitmen daerah terhadap peningkatan SDM, Luwu Utara telah mengirim lima siswa tingkat SMA untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat yang merupakan inisiasi pemerintah pusat.
“Tugas kita bukan hanya administratif, tetapi juga memastikan keluarga miskin mendapat akses terhadap layanan dasar, termasuk kesehatan dan pendidikan,” tutup Ari Setiawan.
Pemerintah Luwu Utara mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk terus bersinergi dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan yang berkelanjutan dan inklusif.














Komentar