Palopo – Pemerintah Kota Palopo menunjukkan komitmen kuat dalam pemberdayaan masyarakat kawasan rawan narkoba melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Lifeskill yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palopo. Kegiatan yang digelar di Rumah Produksi Poklahsar Cakalang Mas, Kelurahan Surutanga, Kecamatan Wara Timur ini dibuka secara resmi oleh Syamsul Alam, S.IP., M.Si., Staf Ahli Wali Kota Bidang Perekonomian dan Pembangunan, mewakili Pj. Wali Kota Palopo, Drs. H. Firmanza DP, SH, M.Si.
Bimtek yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti oleh 30 peserta dari masyarakat setempat. Materi yang disampaikan mencakup keterampilan pengelolaan dan pemasaran produk olahan teri kriuk bersinar “Baleta” sebagai bagian dari upaya menciptakan alternatif ekonomi bagi masyarakat di kawasan rawan narkoba.
Kepala BNN Kota Palopo, AKBP Herman, S.Pd., M.H., dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap masa depan generasi bangsa.
“Narkoba adalah tantangan besar yang bukan hanya menjadi masalah individu, tetapi masalah kita bersama. Kegiatan lifeskill ini adalah bentuk kepedulian dan investasi kita dalam menciptakan sumber daya manusia yang tangguh, mandiri, dan berdaya,” ujarnya.
Lebih lanjut, AKBP Herman menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan sekadar slogan “katakan tidak pada narkoba”, tetapi memberikan alternatif nyata berupa keterampilan dan peluang usaha yang mampu membangun kepercayaan diri dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam sambutannya, Syamsul Alam menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat. Menurutnya, salah satu akar penyebab penyalahgunaan narkoba adalah faktor ekonomi.
“Melalui kegiatan ini, masyarakat diajarkan bagaimana memproduksi dan memasarkan produk yang layak jual. Ini menjadi peluang untuk memperoleh pendapatan tambahan sekaligus meningkatkan kesejahteraan yang pada akhirnya dapat menangkal pengaruh buruk seperti narkoba,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti perubahan strategi pemasaran pasca pandemi Covid-19, yang kini semakin mengandalkan sistem daring (online). Oleh karena itu, peserta Bimtek diharapkan mampu memahami perubahan regulasi bisnis serta memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk mereka.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Palopo juga menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pelaku usaha kecil melalui keberadaan Lembaga Percepatan Akses Keuangan Daerah, yang berfungsi memfasilitasi kebutuhan permodalan di tiap kelurahan.
“Materi literasi keuangan juga penting untuk dimasukkan dalam pelatihan, agar pelaku usaha tidak hanya mampu menghasilkan produk, tetapi juga dapat mengelola keuangan usahanya secara bijak,” tambah Syamsul Alam.
Dengan terselenggaranya Bimtek Lifeskill ini, diharapkan masyarakat kawasan rawan narkoba di Palopo semakin berdaya, memiliki alternatif ekonomi yang produktif, serta mampu menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.
Komentar