Aib di Tengah Pemilu Mahasiswa: Beredar Tangkapan Layar Dugaan Chat Asusila Calon Ketua HMPS HKI UINSUKA

Daerah1027 Dilihat

Yogyakarta – Suasana Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemiluwa) di UIN Sunan Kalijaga (UINSUKA) mendadak heboh. Beredarnya tangkapan layar di media sosial yang diduga memuat percakapan asusila (chat sex) menyeret nama salah satu kontestan calon Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Keluarga Islam (HKI).
​Calon yang terseret dalam isu ini berinisial TM, sebagai Calon Ketua HMPS HKI Paslon 01.

​Kasus ini mulai mencuat setelah tangkapan layar percakapan tersebut tersebar luas, dikaitkan dengan TM. Sumber yang menyebarkan informasi menyebutkan bahwa percakapan tersebut disebarkan oleh seorang perempuan berinisial AG, yang diketahui merupakan pacar dari TM.

Meskipun tangkapan layar tersebut sempat memicu kehebohan, AG sempat memberikan klarifikasi melalui kolom komentar di media sosial, namun kini dihapus. AG membenarkan adanya percakapan bernuansa seksual tersebut. Ironisnya, saat ini AG dan TM dilaporkan masih berada dalam satu koalisis pememnangan (Timses) kampanye untuk Pemiluwa HMPS HKI.

​Reaksi Keras dari Mahasiswa

​Isu dugaan chat sex ini langsung memicu reaksi keras dari kalangan mahasiswa UINSUKA, terutama mengingat posisi kampus sebagai institusi pendidikan Islam yang memiliki komitmen kuat terhadap isu kekerasan seksual.
​Seorang mahasiswi, yang meminta namanya dirahasiakan karena sensitivitas isu ini, mengungkapkan kekecewaannya.

​”Ya, gimana ya, tahu dia kayak gitu kesannya jijik. Kami enggak mau lah dipimpin sama orang kayak gitu,” ujarnya. “UIN ini anti banget loh dengan kekerasan seksual, ini bisa jadi preseden buruk kalau sampai calon yang punya rekam jejak seperti itu tetap terpilih.”
​Reaksi ini menunjukkan adanya kekhawatiran serius di kalangan pemilih terkait integritas calon pemimpin organisasi mahasiswa.

​Hingga berita ini diturunkan, TM dan tim sukses Paslon 01 belum memberikan pernyataan resmi mengenai keaslian dan konteks dari tangkapan layar yang beredar. Pihak Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Fakultas Syari’ah dan Hukum juga belum mengeluarkan sikap resmi terkait dugaan skandal yang melibatkan calon pemimpin organisasi di lingkungan kampus.

Kasus ini kini menjadi sorotan utama dalam agenda Pemilwa UINSUKA dan berpotensi memengaruhi hasil pemilihan yang akan datang.

Komentar