Presiden Prabowo Berhasil Turunkan Tarif Ekspor Indonesia ke AS Usai Negosiasi dengan Donald Trump

Nasional82 Dilihat

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan hasil positif dari komunikasi bilateral dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait penurunan tarif ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Negara kepada awak media di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Dalam keterangannya, Presiden Prabowo menyebut bahwa proses negosiasi dengan Presiden Trump berlangsung alot, namun membuahkan kesepakatan yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

“Saya bicara dengan Presiden Donald Trump, ya alhamdulillah juga penuh dengan alot. Akhirnya ada persepakatan. Kita memahami kepentingan mereka, mereka pun memahami kepentingan kita. Sekarang tarifnya dari 32 persen diturunkan jadi 19 persen,” ujar Presiden.

Presiden Prabowo menekankan bahwa pemerintah Indonesia akan terus memperjuangkan kepentingan nasional dalam setiap proses perundingan internasional. Ia juga menyebut Donald Trump sebagai sosok negosiator tangguh.

“Saya tetap nego. Saya katakan beliau ini seorang negosiator yang cukup keras juga,” ungkapnya.

Menurut Kepala Negara, dialog perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat akan terus berlanjut guna memastikan hubungan dagang yang adil dan saling menguntungkan.

“Ya, kita terus akan namanya hubungan dagang terus-menerus kita negosiasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Presiden menegaskan bahwa setiap keputusan dalam negosiasi telah diperhitungkan secara cermat, dengan tetap mengutamakan kepentingan pekerja Indonesia.

“Semua sudah kita hitung. Semua kita berunding. Kita juga memikirkan. Yang penting bagi saya adalah rakyat saya. Yang penting saya harus lindungi pekerja-pekerja kita,” ucap Presiden Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga membuka peluang pembelian pesawat Boeing dari Amerika Serikat untuk memperkuat maskapai nasional Garuda Indonesia.

“Ya, memang kita kan perlu untuk membesarkan Garuda. Garuda adalah kebanggaan kita. Garuda adalah flight carrier nasional. Garuda lahir dalam perang kemerdekaan kita. Jadi Garuda harus menjadi lambang Indonesia,” kata Presiden.

Presiden Prabowo juga menyinggung sejumlah kebutuhan impor strategis dari Amerika Serikat, seperti bahan bakar minyak (BBM), gas, gandum, dan kedelai. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa Indonesia tetap terbuka untuk kerja sama ekonomi yang seimbang.

“Kita masih impor BBM, gas, gandum, kedelai, dan sebagainya. Jadi akhirnya kita bisa dapat suatu titik pertemuan,” tutup Presiden Prabowo.

Komentar