LUWU – Tanah longsor tersebut terjadi di Kecamatan Basse Sangtempe Utara, Kabupaten Luwu. Longsor terjadi Pada tanggal 28 Maret akibat curah hujan yang tinggi, namun hingga saat ini belum mendapat perhatian Pemerintah Luwu.
Warga yang melintas terpaksa saling membantu melewati longsor dengan cara menarik motor menggunakan peralatan seadanya meskipun nyawa menjadi taruhan.
“Warga terpaksa memberanikan diri melewati longsor karena harus memutar jalan 3x lipat jika menggunakan jalan lain”. Ucap Palimbongan Ketua Umum Hambastem.
“Pemerintah harusnya lebih respon terhadap longsor ini karena menutup akses jalan apalagi kondisinya masyarakat mau mudik atau pulang kampung menyambut Idul Fitri”. Lanjut Palimbongan
Longsor yang terjadi kurang lebih sepekan namun hingga saat ini akses jalan belum normal untuk di lalui warga.
“Iya kurang lebih sudah sepekan. Tapi pemerintah seolah-olah menutup mata. Kasian warga yang mau mudik lebaran. Apalagi banyak putra/putri Bastem yang kuliah dan sekolah di palopo. Tutup Palimbongan.
Sementara itu salah satu warga Bastem mendesak pemda Luwu untuk segera menangani bencana longsor yang menutup akses jalan.
“Iya kita desak pemerintah luwu untuk segera menangani longsor kasihan kami warga yang melintas” Ungkap Damianto.