Presiden Prabowo Resmikan KEK Sanur dan Bali International Hospital, Dorong Lompatan Layanan Kesehatan Bertaraf Dunia

Nasional19 Dilihat

Denpasar – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital (BIH) dalam sebuah upacara yang berlangsung di Bali Beach Convention Center, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Rabu (25/6/2025).

Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan KEK Sanur. Ia menilai keberadaan kawasan ini sebagai terobosan sejarah dalam sektor pelayanan kesehatan nasional.

“Saya ingin juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas semua pihak yang telah merintis pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus ini yang diperuntukkan untuk kesehatan. Saya kira ini adalah suatu terobosan yang pertama kali di republik kita,” ujar Presiden Prabowo.

KEK Sanur dikembangkan sebagai destinasi Health and Tourism berstandar internasional. Pemerintah menargetkan agar kawasan ini mampu menekan angka warga Indonesia yang mencari layanan kesehatan di luar negeri, sehingga menghemat devisa negara yang selama ini terkuras.

“Begitu banyak warga negara Indonesia yang mencari pengobatan di luar negeri yang mengakibatkan juga pengeluaran devisa kita yang sangat besar. Dengan inisiatif ini, kita bisa memberi pelayanan kesehatan yang tidak kalah dengan yang terbaik di dunia,” lanjut Presiden.

Lebih dari sekadar layanan domestik, KEK Sanur juga diproyeksikan menjadi magnet baru bagi wisatawan kesehatan internasional. Hingga tahun 2045, kawasan ini diprediksi mampu menyerap 18.375 tenaga kerja dan memberikan dampak ekonomi berupa penghematan devisa sebesar Rp86 triliun serta potensi perolehan devisa hingga Rp19,6 triliun.

Fasilitas unggulan KEK Sanur mencakup:

  • Rumah sakit bertaraf internasional (Bali International Hospital),
  • Hotel bintang lima,
  • Pusat konvensi terbesar di Bali dengan kapasitas 5.000 orang,
  • Ethnobotanical Garden seluas 4,9 hektare dengan lebih dari 380 jenis tanaman obat,
  • Sentra UMKM dan area komersial bagi pelaku usaha lokal.

Presiden Prabowo juga mengapresiasi kontribusi para mitra internasional dalam pembangunan kawasan ini.

“Kepada sahabat-sahabat di luar negeri, sekali lagi terima kasih atas partisipasinya, terima kasih atas dukungannya. Saya kira Kawasan Ekonomi Khusus Pelayanan Medis dan Kesehatan ini merupakan suatu hal yang dapat dibanggakan oleh Indonesia dan partisipasinya sangat kami hargai,” tutupnya.

Peresmian ini turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Komentar