Presiden Prabowo Matangkan Penyelenggaraan Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025–2026

Nasional18 Dilihat

BOGOR — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri untuk membahas secara menyeluruh kesiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat yang akan dimulai pada tahun ajaran 2025–2026. Pertemuan berlangsung di kediaman pribadi Presiden di Hambalang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (23/6/2025).

Rapat terbatas ini dilakukan sesaat setelah pembahasan terkait percepatan pembangunan Sekolah Garuda. Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, dalam pernyataan resminya mengungkapkan bahwa pembahasan kali ini lebih difokuskan pada progres dan kesiapan Sekolah Rakyat sebagai program prioritas Presiden.

“Selain rapat terbatas untuk membahas percepatan pembangunan Sekolah Garuda, Presiden Prabowo Subianto juga menggelar rapat terbatas bersama Menteri Sosial, Bapak Saifullah Yusuf, beserta jajaran terkait untuk membahas perkembangan pembangunan Sekolah Rakyat,” jelas Seskab Teddy.

Sekolah Rakyat merupakan wujud nyata dari visi Presiden Prabowo dalam menyediakan akses pendidikan berkualitas dan terjangkau bagi seluruh elemen masyarakat, terutama yang berada di wilayah terpencil dan kurang terlayani oleh sistem pendidikan formal saat ini.

“Pemerintah semakin mematangkan rencana penyelenggaraan Sekolah Rakyat, yang dijadwalkan akan dimulai pada tahun ajaran 2025–2026,” tambahnya.

Menurut Teddy, Presiden secara khusus menekankan agar setiap aspek pendukung dari program ini disiapkan secara detail dan holistik, mulai dari infrastruktur hingga kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Dalam ratas ini juga dibahas berbagai aspek penting terkait program ini, termasuk lokasi, kurikulum, sarana-prasarana, hingga mekanisme penerimaan siswa,” tutupnya.

Dengan sinergi antar-kementerian dan lembaga terkait, pemerintah berharap Sekolah Rakyat dapat menjadi terobosan penting dalam transformasi pendidikan nasional serta mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di seluruh penjuru Indonesia.

Komentar