Palopo — Gerakan Pemuda Ansor menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan nilai-nilai toleransi dan keberagaman dengan menghadiri Sarasehan Moderasi Beragama yang digelar oleh Balai Litbang Kementerian Agama Kota Makassar. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Harapan, Kecamatan Wara, Kota Palopo,” (18/6/25).
Dengan mengusung tema “Moderasi Beragama pada Masyarakat di Kota Palopo Tahun 2025”, acara ini menjadi ruang dialog yang mempertemukan berbagai tokoh lintas agama dan organisasi kepemudaan.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Balai Litbang Agama Makassar, Kepala Kemenag Kota Palopo, Kasubag TU, Kasi Bimas Kemenag Palopo, para penyuluh agama, serta perwakilan dari organisasi Islam, Kristen, dan ormas kepemudaan.
Dalam sambutannya, Kepala Balai Litbang Agama Makassar, Dr. H. Saprillah, M.Si, menekankan bahwa konsep moderasi beragama masih terus dikembangkan dan membutuhkan ruang-ruang diskusi seperti ini.
“Moderasi beragama bukan sekadar konsep, tetapi cara kita menyatukan pandangan dari latar belakang yang berbeda. Tujuannya adalah membangun titik temu dalam keberagaman,” ungkap Dr. Saprillah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa cara pandang seseorang terhadap perbedaan dapat memengaruhi cara berpikir dan bertindak. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk tidak mudah terjebak pada asumsi tanpa memahami realitas yang sebenarnya.
“Kita perlu mengubah cara pandang terhadap stigma yang berbeda dengan sikap terbuka, bertanya, dan mencari kebenaran agar menghasilkan pemahaman yang objektif dan adil,” tambahnya.
Partisipasi Gerakan Pemuda Ansor dalam kegiatan ini menegaskan peran penting organisasi kepemudaan dalam membangun narasi perdamaian dan kebersamaan di tengah masyarakat yang majemuk.
Sarasehan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun sinergi antar-elemen masyarakat, khususnya di Kota Palopo, untuk mewujudkan kehidupan beragama yang rukun, toleran, dan saling menghargai.
Komentar