Presiden Prabowo Bahas Strategi Peningkatan Lifting Migas dan Hilirisasi Industri di Istana Merdeka

Nasional3386 Dilihat

Jakarta –  Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar pertemuan strategis bersama sejumlah jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (20/5). Fokus utama pertemuan ini adalah membahas isu sektor energi nasional, khususnya terkait peningkatan produksi minyak dan gas bumi (lifting migas) serta percepatan program hilirisasi industri.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian serius terhadap peningkatan lifting migas nasional. Salah satu langkah strategis yang dibahas adalah kerja sama lebih erat dengan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S).

“Besok itu ada acara besar yang dihadiri oleh 46 negara tentang kontraktor K3S dalam rangka meningkatkan lifting,” ujar Bahlil kepada awak media usai pertemuan.

Selain itu, agenda hilirisasi juga menjadi pembahasan utama. Presiden Prabowo disebut telah memberikan arahan agar implementasi proyek-proyek hilirisasi strategis segera dimulai sebagai bagian dari upaya memperkuat industri nasional.

“Kami juga diskusi tentang bagaimana percepatan hilirisasi dan sekaligus untuk meningkatkan lifting. Dalam waktu dekat, setelah kita laporkan kepada Bapak Presiden, beberapa proyek hilirisasi itu sudah harus mulai diimplementasikan,” jelas Menteri ESDM.

Adapun fokus hilirisasi yang ditekankan pemerintah mencakup sektor nikel, sebagai bahan baku utama dalam pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik, serta pengembangan proyek dimethyl ether (DME) sebagai alternatif substitusi energi fosil.

“Kita akan melakukan hilirisasi di bidang nikel untuk membangun ekosistem baterai mobil, kemudian bahan baku baterai mobil. Selain itu kita akan membangun DME,” pungkas Bahlil.

Pertemuan ini menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo dalam mendorong transformasi industri dan memperkuat ketahanan energi nasional sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi jangka panjang.

Turut hadir dalam rapat tersebut antara lain Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala BPI Danantara Indonesia Rosan Roeslani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Komentar