Kehidupan dalam Gelas Kopi: Antara Cinta, Ingatan, dan Kesehatan

Opini479 Dilihat

Kopi bukanlah hal yang asing lagi untuk dicicipi bagi pecinta kopi. Apapun rasanya, tetap dinikmati bagi sebagian orang. Bahkan, kebanyakan orang menikmati kopi sesuai dengan selera mereka masing-masing.

Bagi sebagian besar pecandu kopi, malah merasa ada yang kurang jika dalam kesehariannya tidak meminum kopi. Dan hidupnya terasa hampa tanpa kehadiran kopi, apalagi tanpa kehadiran kamu!.

Sehingga, kopi pun dijadikan sebagai salah satu hal yang tidak boleh hilang dalam hidupnya. Lebih baik kehilangan kamu daripada harus kehilangan kopi, canda kehilangan “Aku tidak bisa hidup tanpa kopi, tapi aku lebih baik mati jika harus kehilangan dia”, kata salah seorang pecandu kopi.

Bagaimana dengan kamu yang pernah diberi kata “Aku tidak bisa hidup tanpa kamu” apakah masih aman? Coba lihat setelah tidak denganmu, apakah kalimatnya itu benar? Apakah dia masih hidup atau tidak? Dan survey membuktikan bahwa kalimat itu hanyalah “omong kosong”. Itu hanyalah sekedar kalimat penenang untukmu, nyatanya sebagian besar dari mereka masih berkeliaran di muka bumi ini untuk mendapatkan target selanjutnya.

Ngomong-ngomong berbicara tentang kopi mengingatkanku kepada dua sosok lelaki yang tak luput dari ingatanku dan sangat berkesan di dalam hidupku. Penasaran, mau tau siapa mereka? Mereka adalah papaku dan Almarhum kakek (ayah dari papa) yang kerap disapa “nek kopi”.

Di waktu kecil, aku sangat suka minum kopi yang sama di minum oleh papa. “Jangan minum bekas minumanku nak, nanti kau ketularan penyakitku”, katanya. Akan tetapi, aku tidak perduli dengan hal itu. Toh, dia bukan orang lain. Bahkan, aku menyukai kopi. “Jangan terlalu sering minum kopi, tidak baik untuk anak sekolah”, lagi-lagi ia mengingatkan.

Akupun berhenti sejenak. Kini, aku kembali menikmati kopi sesering mungkin. Apalagi kalau ada tugas yang harus aku selesaikan. Sampai-sampai gula dan kopi papa cepat habis karna aku. Papa pun memperhatikan kebiasaan ku itu.

Karna khawatir, kembali ia mengingatkanku “jangan terlalu sering minum kopi, nanti maag mu akut. Sayangi dirimu, jaga kesehatanmu”. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, aku memutuskan untuk menikmati kopi sesekali saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga