Presiden Prabowo Bahas Perkembangan Ekonomi Nasional Bersama Menko Airlangga

Daerah3252 Dilihat

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memanggil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (18/3). Pertemuan ini membahas perkembangan terkini perekonomian nasional, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta sejumlah kerja sama ekonomi internasional.

Airlangga menyampaikan laporan mengenai kondisi ekonomi nasional serta berbagai kebijakan strategis yang tengah diupayakan pemerintah. Salah satu fokus utama diskusi adalah pengembangan KEK Batang yang mendapat perhatian khusus dari Presiden Prabowo. Dalam proyek ini, kerja sama Two Countries Twin Parks antara Indonesia dan Fujian, Tiongkok, menjadi sorotan dengan rencana investasi senilai Rp16 triliun.

“Ini menjadi tindak lanjut dari pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden Xi Jinping beberapa waktu lalu. Investasi ini diharapkan dapat memperkuat sektor industri di KEK Batang,” ujar Airlangga kepada awak media usai pertemuan.

Selain KEK Batang, Airlangga juga melaporkan perkembangan KEK lainnya, termasuk KEK Nongsa dan KEK Singhasari. Di Nongsa, pemerintah tengah mempersiapkan ekspansi kawasan dan menarik investasi pusat data (data center). Sementara itu, di KEK Singhasari, King College telah beroperasi, dan Queen Mary dari Russell Group akan segera bergabung untuk memperkuat sektor pendidikan dan inovasi.

Fundamental Ekonomi Indonesia Tetap Kuat

Dalam pemaparannya, Airlangga menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih dalam kondisi stabil dan kompetitif. Ia menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi nasional masih berada pada level yang baik, dengan inflasi yang terkendali hingga Februari 2025. Indeks Keyakinan Konsumen (PMI) juga tercatat tinggi di angka 53,6, sementara pertumbuhan kredit pada Januari mencapai 10,3 persen. Cadangan devisa Indonesia tetap kuat, dan neraca perdagangan hingga Februari 2025 menunjukkan surplus sebesar USD6,61 miliar, dengan nilai ekspor tertinggi mencapai USD14 miliar.

“Dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia dan Chile, pertumbuhan ekonomi kita masih tergolong tinggi. Inflasi kita pun termasuk yang terendah di ASEAN,” kata Airlangga.

Optimalisasi KUR dan Kerja Sama Perdagangan Internasional

Presiden Prabowo dalam pertemuan ini juga memberikan arahan terkait optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna mendorong pembiayaan bagi sektor produktif. Pemerintah akan merevisi Keputusan Presiden (Keppres) terkait KUR dengan memasukkan Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat dalam komite pengawasan.

“Bapak Presiden mengarahkan agar pembiayaan usaha produktif semakin ditingkatkan untuk mendukung perekonomian masyarakat,” ungkap Airlangga.

Selain itu, Menko Perekonomian juga melaporkan progres sejumlah kerja sama perdagangan internasional, termasuk finalisasi perjanjian dengan Eurasian Economic Union (EAEU), yang mencakup Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan. Indonesia juga tengah memproses aksesi ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) untuk membuka akses pasar ke Meksiko, Kanada, Peru, dan Inggris.

Dengan berbagai langkah strategis ini, pemerintah optimistis bahwa ekonomi nasional akan terus tumbuh secara berkelanjutan di tengah tantangan global.

Komentar