Beirut – Pemerintah Lebanon akan membawa keluhan resmi ke Dewan Keamanan PBB terkait pelanggaran yang terus dilakukan Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata di perbatasan selatan negara itu. Presiden, Perdana Menteri, dan Ketua Parlemen Lebanon menyatakan pada Selasa bahwa mereka akan menuntut agar Israel segera menarik pasukannya dari wilayah Lebanon.
Keputusan ini diambil setelah pejabat tinggi PBB di Lebanon menyebutkan bahwa “penundaan lebih lanjut” dalam implementasi penuh perjanjian gencatan senjata bukanlah hal yang diharapkan. Mereka menegaskan bahwa situasi ini melanggar Resolusi PBB 1701 yang menjadi dasar perjanjian tersebut.
Pihak Israel menyatakan bahwa langkah-langkah yang mereka ambil telah disepakati dengan mekanisme pemantauan gencatan senjata yang dipimpin oleh AS. Namun, belum jelas apakah keputusan ini telah mendapat persetujuan dari negara-negara lain dalam mekanisme pemantauan, seperti Prancis, PBB, dan pemerintah Lebanon.
Sejak pertempuran pecah setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan udara dan darat besar-besaran terhadap Hizbullah di Lebanon. Serangan tersebut menghancurkan banyak persenjataan Hizbullah dan menewaskan sebagian besar pemimpin seniornya, termasuk Sekretaris Jenderal Hassan Nasrallah.
Konflik selama 13 bulan ini menewaskan lebih dari 4.000 orang di Lebanon serta lebih dari 140 warga sipil dan tentara Israel. Pertempuran juga menyebabkan lebih dari satu juta warga Lebanon dan hampir 60.000 warga Israel mengungsi dari wilayah perbatasan.
Meskipun gencatan senjata telah disepakati, Israel masih melancarkan serangan terhadap target-target Hizbullah di Lebanon, termasuk serangan terbaru yang terjadi pada akhir pekan lalu. Sementara itu, pasukan Lebanon mulai bergerak ke wilayah-wilayah yang ditinggalkan tentara Israel, membersihkan penghalang jalan, serta memeriksa kemungkinan adanya ranjau atau bahan peledak yang belum meledak.
Beberapa penduduk yang dinyatakan aman mulai kembali ke rumah mereka, meskipun banyak yang hanya menemukan puing-puing di tempat tinggal mereka yang hancur akibat perang. Pemerintah Israel sendiri berencana meminta warganya untuk kembali ke rumah mereka di perbatasan pada awal bulan depan.
Komentar