Palopo – Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo menggelar Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Lima Guru Besar di Auditorium Phinisi Kampus UIN Palopo, Sabtu (4/10). Salah satu yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. H. Muhaemin, M.A., Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Islam sekaligus Direktur Pascasarjana UIN Palopo.
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Muhaemin mengangkat tema “Mursyid Digital bagi Guru Pendidikan Agama Islam di Era Kecerdasan Buatan.”Ia menekankan bahwa guru PAI tidak cukup hanya mengajar secara kognitif, tetapi juga berperan sebagai pemandu spiritual di ruang digital yang mampu menuntun generasi muda agar beradab, beretika, dan beriman dalam dunia maya.
“Guru PAI hari ini tidak cukup menjadi mu‘allim atau murabbi. Mereka harus menjadi mursyid digital pembimbing ruhani yang mewarnai dunia maya dengan nilai-nilai Islam,” ujar Prof. Muhaemin di hadapan Senat Universitas, Rektor, para guru besar, dan tamu kehormatan.
Menurutnya, Mursyid Digital adalah sintesis antara bimbingan spiritual, literasi digital, dan keteladanan etis. Konsep ini menegaskan bahwa teknologi harus dimanfaatkan untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan pembentukan karakter. “Transformasi digital harus diiringi transformasi akhlak. Teknologi hanyalah wasilah, bukan tujuan. Ruh pendidikan Islam tetap terletak pada pembentukan adab,” tegasnya.
Acara pengukuhan ini juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Amin Suyitno, M.Ag., yang memberikan catatan penting tentang perlunya reformulasi Pendidikan Agama Islam (PAI) agar lebih kontekstual dan berdampak.
“PAI tidak cukup dengan metode hafalan. Ia harus menjadi sesuatu yang aktual dan memberi dampak nyata bagi kehidupan sosial dan kemajuan bangsa,” tegas Prof. Suyitno.
Prof. Muhaemin lahir di Camming, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tahun 1979. Ia menempuh pendidikan di Pesantren al-Juniadiyah Biru Bone, kemudian melanjutkan studi S1 di IAIN Watampone, S2 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan meraih gelar Doktor dalam bidang Pendidikan Islam pada usia 30 tahun di bawah bimbingan Prof. Dr. Azyumardi Azradan Prof. Dr. Abuddin Nata.
Sejak tahun 2005, ia menjadi dosen tetap di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Palopo. Karier akademiknya terus menanjak hingga ditetapkan sebagai Guru Besar pada 1 Oktober 2023 oleh Menteri Agama RI. Sebelum menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UIN Palopo (2023–sekarang), ia pernah dipercaya sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama (2019–2023).
Fokus kajiannya meliputi pendidikan agama Islam, moderasi beragama, pendidikan multikultural, dan penguatan karakter berbasis nilai-nilai Islam. Publikasi ilmiahnya, baik berupa buku maupun artikel jurnal terakreditasi, banyak dijadikan rujukan oleh akademisi dan praktisi pendidikan.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Palopo meminta agar seluruh pidato guru besar hari ini dan guru besar sebelumnya diterbitkan dalam satu buku bertema “Dari Balandai untuk Nusantara.”
Ia menegaskan bahwa gagasan-gagasan ilmiah dari para guru besar perlu dihimpun sebagai warisan intelektual kampus dan kontribusi nyata UIN Palopo bagi pengembangan ilmu serta peradaban Islam di Indonesia.









Komentar