PALOPO – Derap kepedulian kembali digaungkan Walikota Palopo Hj. Naili Trisal. Usai memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila, Rabu 1 Oktober 2025, ia langsung turun ke eks RS Kalang-Kalang, Kelurahan To’Bulung, Kecamatan Bara. Senyum haru pun mewarnai wajah puluhan warga eks penghuni RS tersebut saat menerima uluran tangan pemerintah berupa jaminan kesehatan dan bantuan hidup bulanan.
Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Irsan Anugrah SKM, MM, Camat Bara, Kepala Tata Usaha Puskesmas Bara Permai, serta jajaran pejabat Dinkes dan aparat kelurahan, Walikota menyerahkan bantuan sosial sekaligus jaminan kesehatan bagi sekitar 20 orang eks penderita kusta.
“Bantuan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah kota, agar bapak dan ibu yang ada di sini tidak lagi khawatir soal kebutuhan pokok dan biaya kesehatan. Semua akan ditanggung melalui program BPJS Kesehatan gratis,” ucap Walikota Naili Trisal.
Ia menegaskan, program ini bukan sekadar santunan, melainkan bagian dari strategi Pemerintah Kota Palopo dalam meningkatkan taraf hidup sekaligus derajat kesehatan masyarakat, khususnya eks penderita kusta.
Walikota juga berpesan agar warga menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, serta menggunakan bantuan secara bijak. “Gunakanlah untuk kebutuhan sehari-hari, agar hidup lebih tenang dan terjamin,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Irsan Anugrah, SKM, MM, menegaskan bahwa bantuan sosial ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap warganya. “Ibu Walikota tadi menyampaikan bahwa bantuan ini ditujukan untuk menjamin kebutuhan hidup sekaligus memberikan perlindungan dalam bentuk jaminan kesehatan gratis. Ini juga upaya Pemkot Palopo meningkatkan taraf hidup dan kesehatan eks penderita kusta,” jelasnya.
Sejumlah warga penerima bantuan tak kuasa menahan rasa syukur. Mereka menyalami Walikota satu per satu sambil menyampaikan terima kasih, serta berharap program mulia ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.
“Alhamdulillah, kami merasa diperhatikan. Terima kasih Ibu Walikota, semoga program ini tidak berhenti sampai di sini,” ujar salah seorang penerima dengan mata berkaca-kaca.
Komentar