Operasi Patuh Pallawa 2025 Polres Luwu: Pelanggaran Naik Drastis, Kecelakaan Justru Turun

Hukrim54 Dilihat

Luwu — Operasi Patuh Pallawa 2025 yang digelar oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Luwu sejak 14 hingga 27 Juli 2025 resmi berakhir. Selama 14 hari pelaksanaan, operasi ini mencatatkan lonjakan signifikan dalam penindakan pelanggaran lalu lintas, dengan tetap menekankan pada peningkatan kesadaran dan ketertiban pengguna jalan.

Dalam keterangan resmi, Satlantas Polres Luwu berhasil menindak 1.366 pelanggaran, meningkat tajam dibandingkan tahun lalu yang hanya mencatat 666 kasus. Dari jumlah tersebut, penindakan tilang manual mendominasi dengan 503 perkara, disusul 791 teguran. Sementara itu, penindakan melalui sistem ETLE Mobile justru mengalami penurunan dari 297 kasus di 2024 menjadi hanya 72 kasus tahun ini. Adapun sistem ETLE statis masih belum mencatat adanya pelanggaran.

Jenis pelanggaran yang paling umum terjadi adalah pengendara sepeda motor tanpa helm SNI sebanyak 345 kasus, diikuti oleh pengendara tanpa SIM sebanyak 278 kasus. Pelajar dan mahasiswa menjadi kelompok usia dengan pelanggaran tertinggi, terutama dalam rentang usia 16 hingga 25 tahun.

Menariknya, meski pelanggaran meningkat tajam, angka kecelakaan lalu lintas justru mengalami penurunan. Dari 4 kasus pada tahun 2024, tahun ini tercatat hanya 3 kasus. Korban luka berat menurun menjadi 0 dari sebelumnya 2 kasus, sementara korban luka ringan naik sedikit dari 5 menjadi 6 orang. Namun, terdapat 1 korban meninggal dunia, yang sebelumnya nihil. Kerugian materil akibat kecelakaan ditaksir mencapai Rp3 juta.

Kapolres Luwu AKBP Adnan Pandibu, S.H., S.I.K., menyampaikan apresiasinya atas kinerja jajarannya dan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban lalu lintas.

“Operasi ini menjadi gambaran bahwa masyarakat mulai menunjukkan kesadaran, meskipun angka pelanggaran masih tinggi. Penurunan jumlah kecelakaan adalah capaian yang patut kita syukuri bersama,” ujar AKBP Adnan.

Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Sarifuddin, S.H., M.H., menjelaskan bahwa peningkatan tilang manual merupakan bentuk ketegasan dalam menindak pelanggaran yang tidak terjangkau oleh sistem elektronik.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh pelanggaran mendapat perhatian, termasuk yang tidak terekam kamera. Kehadiran petugas di lapangan tetap menjadi elemen penting dalam membangun budaya tertib berlalu lintas,” tegasnya.

Selain penegakan hukum, operasi ini juga memperkuat aspek edukatif. Penyuluhan melalui media sosial mengalami peningkatan interaksi dari 1.732 menjadi 2.152 interaksi. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan (binluh) kepada komunitas serta program “Police Goes to School” juga meningkat, menyasar pengendara roda dua dan roda empat di berbagai titik strategis.

Dengan berakhirnya Operasi Patuh Pallawa 2025, Polres Luwu menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, edukasi, dan penegakan hukum demi menciptakan budaya berkendara yang aman dan tertib di wilayah Kabupaten Luwu.

Komentar